Keren, Bacaleg dari Bone Ini Kecam Benner Dipaku di Pohon

Foto: benner Bacaleg terpaku di pohon di wilayah Bone. (Dok. Analisa)

ANALISA.CO.ID, BONE — Banyaknya para calon anggota legislatif (Caleg) dan partai politik peserta pemilu 2024 memasang banner, baliho, spanduk dan lainya dipasang di pohon-pohon dengan cara dipaku menjadi atensi sejumlah pihak.

Pasalnya, hal tersebut jelas selain merusak estetika juga pastinya akan merusak pohon yang mempunyai banyak kegunaan dalam kehidupan masyarakat.

Beda dengan bacaleg DPRD Provinsi Sulawesi Selatan dari Partai Gerindra Dapil 2 Kabupaten Bone nomor urut 4, Ahmad Zainuddin Tembong. Dia mengecam perilaku peserta pemilu yang memaku pohon.

“Sebenarnya sering kali saya mau berbicara di Media Sosial terkait bentuk pemasangan atribut di pohon dengan cara memaku pohon. Di Bone saya amati sangat parah, makanya saya seringkali bertanya apakah di Bone tidak ada Walhi ataukah pemerhati lingkungan atau alam?” Kata Tembong sapaan akrabnya kepada Analisa.co.id, Rabu (27/9/2023).

Bacaan Lainnya
Baca Juga:  Bawaslu Warning KPU Bone Soal Pencegahan Pelanggaran dan Sengketa Proses Pemilihan

Menurut Tembong, pohon-pohon itu makhluk hidup yang harusnya dipikirkan juga keberlangsungan hidupnya, apalagi pemerintah Indonesia bahkan global senantiasa menyarankan penghijauan.

“Penanaman beribu-ribu pohon demi menurunkan pemanasan global. Saya berpendapat begini jangan sampai orang kaitkan dengan momen politik, sehingga menciptakan permusuhan dengan sesama Bacaleg. Saya hanya ingin mencurahkan isi hati terkait kecintaan saya terhadap lingkungan,” tuturnya.

Ditambahkannya, hal ini jugalah kemudian yang mendasari dirinya sampai hari ini tidak mencetak baliho atau benner-benner yang kecil.

“Sahabat-sahabat pejuang yang meminta dicetakkan banner-banner kecil saya, sampai hari ini belum penuhi karena kekhawatiran apa yang menjadi kritik dalam pikiran saya justru dilakukan juga nantinya oleh sahabat-sahabatku,” jelasnya.

“Mari kita semua menjaga bumi kita dengan menyayangi semua makhluk,” pungkasnya. (Alesha Lee)

Pos terkait