ANALISA.CO.ID, SIDRAP – Petani di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan mengaku puas dengan program D’Komposer yang dilakukan oleh PT Pupuk Kaltim.
Hal tersebut diungkapkan para petani saat rombongan dari PT Pupuk Kaltim melakukan panen dan monitoring program Creating Shared Value (CSV) D’Komposer di Desa Timoreng Panua, Kabupaten Sidrap, Rabu (6/9/2023).
Hal tersebut merupakan upaya PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) meningkatkan dekarbonisasi secara bertahap melalui pengembangan Creating Shared Value (CSV) yang berfokus pada perbaikan lingkungan dan peningkatan kompetensi petani dengan dampak langsung terhadap proses bisnis perusahaan.
Salah satu upayanya yakni inisiasi program D’Komposer, berupa pendampingan petani dalam penggunaan bahan organik tanah melalui pengembalian jerami hasil pengomposan insitu.
Pada program ini, PT Pupuk Kaltim melakukan pendampingan pengaplikasian produk hayati Biodex sebagai bioaktivator perombak atau pendegradasi bahan organik ramah lingkungan yang diproduksi Pupuk Kaltim untuk membantu perbaikan kualitas tanah pertanian masyarakat.
Penggunaan biodekomposer ini ditujukan untuk mempercepat proses dekomposisi kandungan bahan organik, dari proses pengomposan jerami sisa panen yang menumpuk di area persawahan.
Tahap awal uji coba efektivitas program D’Komposer, dilaksanakan pada lahan pertanian di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) dan Kabupaten Bone Sulawesi Selatan.
Program ini menggandeng dua Kelompok Tani, masing-masing diatas lahan seluas 25 Hektare (Ha).
Hal ini melihat adanya penurunan kandungan organik pada lahan pertanian di dua kabupaten utama penghasil beras tersebut.
Untuk di Kabupaten Sidrap, Biodex sudah dipergunakan tiga kali musim tanam sedangkan di Kabupaten Bone dua kali musim tanam.
“Harganya terjangkau, dan hasilnya maksimal. Maksudnya hasilnya dari penggunaan Biodex ini berbanding dwngan hasilnya dari hasil uji coba kami. Kami puas dengan pupuk ini,” papar salah seorang kelompok tani di Desa Timoreng Panua, Usman.
Sementara, Staf MBPR PT Pupuk Kaltim, Nofiqo Hidayat menjelaskan, Biodex ini merupakan salah satu prodak dari PT Pupuk Kaltim.
“Biodex ini di dalamnya sebenarnya kompos, yang ada kandungan jamurnya. Nah, jamurnya ini bisa menjadi komposisi bercampur jerami, dedaunan. Ada yang kita kenal dengan E4, tapi Biodex ini tidak perlu pakai campuran lain dan fungsinya sama dengan E4 itu,” papar Nofiqo.
“Cara pengaplikasiannya cukup mudah, cukup dicampur dengan jerami lalu dibolak-balikkan,” lanjutnya.
Gunanya apa? Lanjut Nofiqo, yakni mengembalikan Co2 tanah. Terkadang petani hanya memperhatikan pupuk untuk tanaman seperti Urea dan NPK tapi tidak memperhatikan kondisi tanah.
“Nah, Biodex ini berguna untuk pemupukan tanah,” ujarnya.
Irma Safni selaku Assisten Vice President (AVP) Depertement TJSL PKT menandaskan, program D’Komposer ini merupakan kolaborasi antara PT Pupuk Kaltim dan Pupuk Indonesia dalam upaya pembinaan kepada kelompok tani.
“Untuk di Kabupaten Sidrap ada
25 Ha plus ada tambahan demplot 0,5 Ha yang tersebar di 11 kecamatan lainnya di Sidrap,” ujarnya.
Ditambahkannya, pihaknya ingin memajukan para petani, terkhusus di Sulsel ini.
“Semoga dengan hadirnya program ini melalui produk Biodex, mampu meningkatkan produktivitas pertanian yang ada di Sulsel terkhusus di Sidrap ini,” tutup Irma Safni.
(Alesha Al Awaliyah)