ANALISA.CO.ID, BONE – Andi Muawiyah Ramly yang akrab disapa Amure, anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) angkat bicara perihal kenaikan signifikan perolehan suara PKB menurut hasil survei Litbang Kompas.
Salah seorang pendiri partai besutan Nahlatul Ulama itu mengatakan bahwa secara objektif, angka 7,6 persen survei Kompas itu belum menggambarkan suara PKB yang faktual.
“7,6 persen itu jauh lebih rendah daripada hasil Pileg 2019 yang mematok angka 9,6 persen,” ungkapnya, Sabtu (26/8/2023).
Putra kelahiran Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan ini merasa optimis bahwa perolehan suara PKB di 2024 sedikitnya 12 persen.
Ditandaskannya, keyakinan itu didorong karena PKB saat ini di samping menjadi pertai ideologis juga sudah menjelma jadi partai kader.
“Struktur kepengurusan PKB sudah sampai pada tingkat ranting di seluruh Tanah Air. Jadi kursi perolehan PKB tidak hanya gemuk di Jawa, tapi akan menyebar di luar Jawa,” tuturnya.
Diketahui sebelumnya, dikutip dari triaspoliticanet,
Litbang Kompas merilis hasil survei terbaru tentang elektabilitas partai politik peserta Pemilu 2024. Di urutan pertama, PDIP memimpin dengan perolehan 24,4% suara. Di urutan kedua disusul oleh Gerindra dengan perolehan 18,9% suara. Sementara di urutan ketiga ditempati oleh PKB dengan perolehan 7,6%.
Survei dilakukan secara periodik melalui wawancara tatap muka pada 27 Juli-7 Agustus 2023. Sebanyak 1.364 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi dengan tingkat kepercayaan 95%, margin of error kurang lebih 2,65 %.
Jika dibandingkan dengan hasil survei pada Mei 2023, PDIP mengalami kenaikan elektabilitas yang semula 23,3% menjadi 24,4%. Elektabilitas PDIP dikatakan terus merangkak naik.
Begitu pula dengan Gerindra yang semula 18,6% menjadi 18,9%. Sementara, kenaikan signifikan terjadi pada PKB yang semula 5,5 % menjadi 7,6%. Kenaikan dua parpol itu merupakan capaian tertinggi sejak 2015. (Mimienk Lee)