ANALISA.CO.ID, BONE — Massa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan melakukan aksi unjuk rasa di depan Polres Bone terkait kasus penganiayaan yang menimpa tiga rekannya, Kamis (05/10/23).
Massa menyayangkan karena unjuk rasa mereka tak diterima langsung oleh, Kapolres Bone, AKBP Arief Doddy Suryawan.
Alasannya, mantan Kapolres Enrekang tersebut tangah mengikuti agenda kegiatan Hari Ulang Tahun TNI bersama Forkopimda yang lain.
Kapolres Bone, hanya diwakili Wakapolres, Kompol Sarifuddin bersama Kanit Resum, Iptu Andi Fadli.
“Mohon maaf kepada adik-adeik atau anak-anak ku sekalian bahwasanya bapak Kapolres Bone tidak hadir dikarenakan beliau menghadiri kegiatan ulang tahun PMI dan setelah itu lanjut ke pertemuan forkopimda,” ungkap Sarifuddin mengawali pembicaraan di hadapan mahasiswa.
Syarifuddin mengatakan, bahwa kehadirannya di tengah mahasiswa mengakili kapolres sebagai bukti bahwa mereka serius menangani kasus tersebut hingga tuntas.
“Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan jika kita bicarakan baik-baik,” tuturnya.
Jenderal Lapangan PMII Bone Muh. Alvian Amal mengatakan, bahwa mereka kecewa lantaran sampai hari ini tersangka pelaku pengeroyokan terhadap kader PMII Bone belum juga diamankan pihak kepolisian.
“Kami mempertanyakan kinerja Kapolres Bone karena kami sudah memberikan waktu 1×24 jam untuk menemukan pelaku namun nyatanya sampai hari ini belum juga ditangkap,” jelasnya.
Selanjutnya, dia juga mengatakan bahwa seharusnya ketua umum HMI komisariat STIH Bone, dan ketua umum HMI cabang Bone, serta ketua HMI Komisariat Syariah IAIN Bone dimintai keterangan oleh pihak penyidik pada hari ini namun faktanya mereka tidak hadir.
“Seharusnya ketua cabang HMI Bone bersama ketua STIH dan Ketua Syariah yang seharusnya di BAP ini hari sebagai saksi pelaku namun nyatanya tidak bisa juga dihadirkan oleh pihak polres,” terangnya.
Ketua umum PMII Cabang Bone, Muhammad Akbar juga menegaskan bahwa pada aksi ini, Wakapolres Bone dan menandatangani tuntutan aksi pihaknya.
“Saya dan seluruh kader PMII Bone berharap setelah tuntutan aksi kami di tandatangani maka secepatnya pelaku harus ditemukan dengan batas waktu hingga besok,” katanya.
Jika sekiranya pelaku pengeroyokan tersebut belum juga ditemukan dan ditersangkakan maka pihaknya dan seluruh kader PMII se-Indonesia akan melakukan aksi solidaritas.
“Saya dan seluruh kader PMII se-Indonesia akan melakukan aksi solidaritas, terkhusus untuk kabupaten Bone, kami akan turun kembali dengan massa yang lebih banyak untuk menuntut Kapolres Bone agar turun dari jabatan karena dinilai tidak becus dalam menangani kasus,” tutupnya.
(Alesha Lee)