ANALISA.CO.ID, BONE — Rangkaian pelaksaanaan kegiatan dalam rangka memperingati Hari Jadi Bone (HJB) ke- 694 telah dilaksanakan mulai akhir bulan Februari dan puncaknya nanti pada 20 April 2024 mendatang dengan ritual Mattompang Arajang atau pencucian benda pusaka peninggalan kerajaan Bone.
Namun lomba mewarnai gambar untuk siswa taman kanak-kanak (TK) yang dilaksanakan Dinas Kebudayaan menuai kritik dari sejumlah pihak. Lomba mewarnai tersebut juga merupakan rangkaian kegiatan HJB 694.
Peserta dari TK itu diminta untuk ikut berpatisipasi secara gratis, namun saat berlangsungnya lomba, pihak guru yang ikut mendampingi mengaku disuruh untuk membayar uang pendaftaran sebesar Rp10 ribu persiswa.
Dari pantauan Analisa.co.id, keluhan para guru dan orangtua siswa mengenai kontribusi pendaftaran sebesar Rp10 ribu persiswa, sudah menyebar dibeberapa group-group media sosial WhatsApp.
“Siswa kami disuruh ikut berpartisipasi, jadi saya ikutkan semua. Pada surat yang dikirim itu pendaftaran secara gratis. Akan tetapi pada saat lomba berlangsung, kami diinformasikan oleh panitia disuruh membayar kontribusi Rp10 ribu persiswa,” ungkap salah seorang guru TK yang tidak ingin disebutkan namanya HU (30), Kamis (18/4/2024).
Hal yang sama juga diungkapkan oleh orang tua siswa, Dariah.
“Saya temani anakku, karena gurunya bilang kita bawami saja anakta. Semuanya itu gratis. Tapi saya heran kenapa dijapri oleh pihak panitianya untuk membayar Rp10 ribu peranak,” sebutnya.
Hingga saat ini, Analisa.co.id masih berusaha untuk menghubungi pihak panitia terkait polemik ini, namun belum mendapatkan tanggapan. (Tim Analisa)